Minggu, 05 Mei 2013

makalah konflik dan manajemen konflik


PEREBUTAN PT HYUNDAI METAL INDONESIA DI BATU AMPAR BATAM

MATA KULIAH       : NEGOSIASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
DOSEN                      : DIAH AYU PRATIWI, S.IP, MA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2

NAMA KELOMPOK DAN NPM

1.      SUPRIYADI                                            (10.16.0.071)
2.      ARIPANI                                                 (10.16.0.005)
3.      RATNA JUITA SIANTURI                    (10.16.0.003)
4.      SITI MUTI`AH                                        (10.16.0.093)
5.      TENGKU ZULFITRI                              (10.16.0.001)
6.      DARTOTO                                               (10.16.0.023)
7.      ZULKARNAIN                                       (10.16.0.057)
                                                                       

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
TAHUN 2013
DARTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 1
1.1              Latar Belakang …………………………………………………………….. ……... 1
1.2              Rumusan Masalah ……………… ………………………………………..........… ……... 3

BAB 11 PEMBAHASAN …………………………………………            ……………………... 4
2.1       Awal terjadinya konflik ……………………………………………………...…..... 4
      2.1.1    Kronologi....……………………………………………………………….   7
2.2       Tanggapan Pemerintah Kota Batam ……………………………………………...   9
2.2.1    Bukan Perang Suku………………………………………………………..  9

BAB 111 PENUTUP……………………………………………………………………….            11
3.1       Kesimpulan ………………………………………………………………………... 11
3.2       Saran……………………………………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….......            13


 BAB 1
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Permasalahan
Konflik di Indonesia sangat sering terjadi belakangan ini, bahkan konflik sudah menyebar di bagian-bagian Negara Indonesia. Begitu juga di kota batam provinsi kepulauan riau ini, ternya konflik menjadi bagian besar di dalam menyelesaikan masalah, salah satunya bagian konflik sengketa lahan yang terjadi di kota batam ini, meskipun kota batam kota yang dalam bentuk pulau yang tidak begitu besar, ternyata lebih memicu pengusaha-pengusaha local maupun pengusaha asing yang ada di batam untuk mendapatkan lahan yang di anggap setrategis untuk memulai atau mengembangkan usahanya. Salah satu sengketa lahan yang menimbulkan konflik antara kubu masyarakat yaitu sengketa lahan PT Hyundae Metal Indonesia.
Pihak-pihak ini tidak menyadari bawa dari ulah mereka bisa menimbulkan konplik yang sulit untuk di pertanggung jawabkan. Karna konflik yang terjadi bisa saja melebar luas ke penjuru masyarakat yang menanggapinya. Seperti sengket  lahan tersebut yang memakan korban,  kejadian hanya melatar belakangi Perselisihan antara dua perusahaan di Kepulauan Riau  antara PT Lord Way Accommodation Engineering ( LWAE) dengan PT Hyundae Metal Indonesia (PT HMI) yang berujung konflik antara dua kubu massa dari kepercayaan perusahaan. Akibatnya dari konflik tersebut, 1 tewas dan 11 lainnya terkapar terkena sabetan parang dan pedang. Sementara ke 12 korban yang tewas dan terluka langsung di bawa ke tiga rumah sakit terdekat,  yakni Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB) dan RS Elisabeth.
Di RSBK ada empat korban yang dirawat yakni YD (50) mengalami luka di bagian kepala, Fd mengalami luka sobek di leher sebelah kiri dan telinga kiri, Rs (31) luka ringan dan Mr (32), tangan kanan putus. Sementara di RSHB ada 4 korban yang dirawat. Mereka adalah Mr (26) mengalami luka di kepala, PM (28) mengalami luka kaki di bagian kiri dan tangan kanan nyaris putus, dan R (29) luka di bagian kepala serta S (27) mengalami luka di bagian kepala. Begitu jaga korban yang di bawa ke RS Elisabeth ada 3 korban yakni JS (30) meninggal dunia. Korban pun dibawa ke RSOB untuk dilakukan outopsi. Sementara dua lainnya HS (28) mengalami luka robek di bagian kepala dan NP (37) mengalami luka sobek di kepala. Semua korban yang tewas dan terluka akibat dari sabetan senjata tajam masing-masing kelompok.
Konflik ini terjadi di daerah jodoh kecamatan lubuk baja kota batam, tepatnya di kawasan hotel ternama yaitu Hotel Planet Holiday. Bentrokan berlangsung singkat, akibat dari bentrokan tersebut juga menyebabkan kaca pos securiti, Kantor BNI dan banyak kaca hotel yang pecah karna menjadi sasaran konflik. Mengetahui kebrutalan dua kubu massa, polisi yang sebelumnya sudah berjaga-jaga di lokasi pun tak berdaya dan hanya melihat bentrok berdarah. Sebab, saat awal terjadinya bentrok berdarah, personel polisi yang turun di TKP hanya sedikit dan tak membawa persenjataan lengkap. Sehingga bentrok pun tak terhindarkan. Selang beberapa menit setelah bentrok, bantuan personel polisi dari Brimob dan Polda Kepri yang berjumlah ratusan terdiri dari beberapa pleton langsung berdatangan dengan persenjataan laras panjang beserta tameng yang lengkap. Massa yang bentrok pun berhasil dipukul mundur dan ditangkap. Namun, ada beberapa dari massa kedua kubu yang lolos dari kejaran polisi .
Arus lalulintas di depan Planet Hotel menuju Tanah Longsor untuk sementara di tutup. Sementara situasi di lokasi masih dijaga ketat polisi dari Mapolresta Balerang dan Mapolda Kepri, Satpol PP dan TNI. Garis polisi (police line) juga terlihat dibentangkan di depan pintu masuk Hotel Planet. Tidak terlihat aktifitas di Hotel Planet, termasuk di diskotek yang biasa sudah ramai saat tengah malam. Beberapa lampu hotel juga terlihat dipadamkan.










1.2              Rumusan masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan di atas,maka dapat di rumuskan permasalahanya adalah :
1.      Apa penyebab awal terjadinya konflik antara dua kubu masyarakat di kawasan jodoh batam ?
2.      Bagaimana tanggapan pemerintah kota batam mengenai konflik antara dua kubu masyarakat jodoh kota batam ?























BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Awal terjadinya konflik
Konflik merupakan sebuah proses interaksi sosial manusia untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Oleh sebab itu, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan-perbedaan sosial diantara individu yang terlibat dalam suatu interaksi sosial. Dalam masyarakat Indonesia yang multikultur rawan terhadap terjadinya suatu konflik sosial, karena secara garis besar struktur sosial masyarakat Indonesia terbagi kedalam berbagai suku bangsa, agama, maupun golongan yang beragam.
Begitu juga bentrokan berdarah yang terjadi di jodoh kota batam ini.  Bentrokan berdarah ini awalnya dipicu dari perebutan lahan antara PT Hyundai Metal Indonesia (PT HMI) di Batuampar yang di dukung oleh  kubu Tony Fernando (sebagai Manager Operasional dan Pemasarandari  PT HMI) dengan kubu PT Lord Way Accommodation Engineering (PT LWAE) yang didukung oleh Basri. Pada tanggal 14 Juni 2012 lalu sengketa lahan seluas 4.300 meter persegi antara PT LWAE dengan PT HMI diputuskan di Pengadilan Negeri (PN) Kota Batam. Dalam keputusannya, Pengadilan Negri Batam memenangkan sebagian gugatan PT LWAE. Namun pihak PT HMI langsung menyatakan banding atas putusan tersebut, mengingat banyak fakta persidangan yang diabaikan oleh pengadilan negri batam.
 Merasa memenangkan gugatan, kelompok PT LWAE yang dikomandoi oleh Basri langsung mengamankan dan menjaga lahan yang disengketakan tersebut setiap harinya setelah putusan Pengadilan Negri batam. Namun, hal tersebut membuat kubu Toni yang mendukung PT HMI tak terima. Alasannya belum ada putusan final tentang banding yang diajukan PT HMI atas putusan Pengadinan Negri Batam itu. Siang hari, Senin (18/06/2012) sekitar pukul 14.00 WIB, puluhan orang dari kelompok Basri menjaga lahan yang disengketakan. Mendadak puluhan orang dari kubu Toni berniat membubarkan kelompok Basri yang lagi menjaga lahan yang disengketakan. Bentrok pun terjadi di lahan yang disengketan.
Karena kalah jumlah massa, kubu Toni memilih mundur dan melarikan diri ke Jodoh tepat di samping Hotel Planet Holiday menyusuri Jalan Bukit Senyum. Di kawasan Hotel Planet Holiday, sebanyak 50 orang dari kubu Toni mendadak menyerang  masuk ke dalam area hotel. Mereka dengan membawa pentungan dan parang langsung mendekati dan masuk hotel dan terlebih dahulu mengancam pihak sekuriti hotel. Saat mendekati hotel itulah, puluhan massa dari pimpinan Toni langsung merusak sejumlah kaca depan dan pintu masuk Hotel. Tak itu saja, massa pimpinan Toni juga masuk ke samping hotel dan merusak kaca samping, kaca kantor perbankan yang berada di kawasan Hotel Planet Holiday, serta mobil pengunjung hotel yang terparkir di depan maupun samping hotel.
Sementara puluhan massa pimpinan Basri yang menjaga lahan yang disengketakan di Batuampar, mendengar massa Toni telah menyerang Hotel Planet Holiday. Kubu basri langsung marah dan berbalik menuju Hotel Planet Holiday untuk menghentikan perusakan yang dilakukan kubu Toni. Mereka pun balik menuju Hotel Planet Holiday,kubu basri juga menyusuri jalan di Bukit Senyum. Kubu Basri kembali dan berniat menghentikan aksi brutal massa Toni, karena Basri merupakan orang kepercayaan pemilik Hotel Planet Holiday yang bernama Karto  untuk mengamankan kondisi Hotel Planet Holiday tersebut.
Sampai di area Hotel Planet Holiday, massa pimpinan Basri yang melihat perusakan oleh massa Toni langsung meluapkan emosinya. Sama-sama membawa parang, tombak, dan busur panah massa pimpinan Basri langsung menyerbu massa pimpinan Toni. Perang parang, lompatan busur panah yang melayang di udara serta terjangan tombak pun tak terhindarkan di antara kedua kubu. “Tolong, ampun, jangan bunuh, saya hanya ikut-ikutan saja, teriak salah seorang yang terkena tebasan parang.
Mengetahui kebrutalan antara dua kubu massa, polisi yang sebelumnya sudah berjaga-jaga di lokasi pun tak berdaya dan hanya melihat bentrok berdarah. Sebab, saat awal terjadinya bentrok berdarah, personel polisi yang turun di tkp hanya sedikit dan tak membawa persenjataan lengkap. Sehingga bentrok pun tak terhindarkan. Selang beberapa menit setelah bentrok, bantuan personel polisi dari Brimob dan Polda Kepri yang berjumlah ratusan terdiri dari beberapa pleton langsung berdatangan dengan persenjataan laras panjang beserta tameng yang lengkap. Massa yang bentrok pun berhasil dipukul mundur dan ditangkap. Namun, ada beberapa dari massa kedua kubu yang lolos dari kejaran polisi. Yang melakukan penyerangan pertama kali adalah dari pihak Toni. Dan Pihak Basri yang bertugas melakukan pengamanan menyerang balik ke kubu massa Toni.
Sejauh ini pihak kepolisian sudah menahan 28 orang semuanya dari pihak Basri. Mereka dengan suka rela menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Mereka juga siap untuk diperiksa pihak kepolisian. Sementara dari pihak Toni hingga saat ini belum ada yang ditahan. Dari pihak Toni belum ada yang ditahan, Hanya dari pihak Basri yang menyerahkan diri dengan suka rela ke pihak kepolisian.
Begitulah awal mulanya terjadinya konflik antara dua kubu massa.karna masing-masing kubu mempunyai orang yang di anggap sebagai orang kepercayaan dari perusahaan di tempat mereka berkerja. Dapat di lihat dari pemaparan di atas konflik terjadi karna adanya tujuan individu yang bisa mempengaruhi pengikutnya untuk kepentingan seseorang.









2.1.1          Kronologi
1)      Puluhan orang dari kelompok Basri bersenjata parang, pedang, dan lainnya menjaga lahan yang disengketakan. Mendadak puluhan orang dari kubu Toni yang bersenjata parang, pedang, dan lainnya berniat membubarkan kelompok Basri. Bentrok pun terjadi di lahan yang disengketan.
2)      Kalah jumlah, kubu Toni memilih mundur dan melarikan diri ke Jodoh tepat disamping Hotel Planet Holiday menyusuri Jalan Bukit Senyum.
3)      Sebanyak 50 orang dari kubu Toni mendadak merangsek masuk ke dalam area Hotel Planet Holiday dan melakukan perusakan.
4)      Mendengar massa Toni telah menyerang Hotel Planet Holiday, kubu Basri yang berada di lokasi sengketa di Batuampar langsung menuju hotel.
5)      Bentrok terjadi di area Hotel Planet Holiday.
6)      Ratusan petugas Brimob dan Polda Kepri membubarkan massa.Darah Tercecer di Tanah Batam
7)      Korban Tewas, Johan Sihombing meninggal di Rumah Sakit Santa Elsabeth
8)      Korban Luka
a)      Dirawat di Rumah Sakit Santa Elsabeth
1.      Nelson Pangaribuan
2.      Herman Simatupang
b)      Dirawat di Rumah Sakit Budi Kemulian
1.      Ruslan, mengalami luka di bagian tangan
2.      Maruli Nainggolan, mengalami luka  serius di bagian tangan dan bahkan dua jari tangan kanan hilang karena bacokan
3.      F Said Abdula Fadhil, luka bacokan di tangan kanan, leher, dan telinga.
4.      Johanes Eduardo Dinamik, luka bacokan di telinga dan kedua pergelangan tangan serta telinga kanan nyaris putus.
c)      Dirawat di  rumah sakit Harapan Bunda
1.      Marubu Banjar Mahor, luka bacokan di kepala
2.      Pandi Munthe, luka bacokan di kepala dan tangan sebelah kiri patah
3.      Roby Chandra, luka robek di kepala
4.      Sumurung Mulia Pandapotan Simanjuntak, luka bocor di kepala.
d)     Tempat perawatan yang belum di ketahui
1.      Seorang anggota Brimob, luka di bagian perut dan tangan.
Dari kronologi di atas yang memaparkan urutan kejadian bisa menjadi gambaran pristiwa sengketa lahan di kawasan batu ampar dan jodoh batam. Urutan kronologi pristiwa di atas adalah hasil dari kenyataan di lapangan yang di unggah di internet dan di beritakan oleh media haluan kepri.











2.2       Tanggapan Pemerintah Kota Batam
Pemerintah kota batam dan kepulauan riau dengan cepat menanggapi kejadian ini, karna dianggap bisa memicu hal-hal yang tidak di inginkan. Batam merupakan daerah metropolitan, kejadian seperti ini menjadi kekuwatiran yang besar untuk pemerintah batam, karna berdampak pada kedamaian kota batam yang selama ini telah di pelihara untuk kedamaian warga batam semuanya.
Dugaan sementara kejadian tersebut dipicu perebutan lahan PT Hyundai Metal Indonesia (PT HMI) di Batu ampar  seluas 4.300 yang berada di Jln Kuda Laut No 06 Batu ampar. Terkait dengan itu Walikota Batam, Ahmad Dahlan menegaskan bentrokan bukan antar suku, tapi antar kelompok. Sengketa lahan, Batam ini telah memasuki putusan Pengadilan Negeri (PN) Batam. Dalam putusan itu, PN memenangkan sebagian gugatan PT LWAE pada sidang yang digelar pada 14 Juni 2012 lalu.

2.2.1    Bukan Perang Suku
Bila hanya mendengar dari info dari pihak yang tidak bertanggung jawab, akan menjadi dampak yang buruk untuk kedamaian batam. Karna Info yang sempat beredar di masyarakat mengatakan kerusuhan di jodoh tersebut tentang perang suku antara suku batak dan flores. Isu ini lagsung  dibantah langsung oleh pejabat Kepri dan tokoh Masyarakat NTT dan tokoh masyarakat dari Sumatera Utara.
Begitu juga tanggapan Kapolda Kepri dengan tegas mengatakan kalau kerusuhan tersebut ulah dari dua kelompok masyarakat,dan kalau ini tidak ada hubungannya dengan SARA. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan. Wali kota batam mengatakan isu yang menyebut adanya  perang suku antara Batak dengan Flores adalah perbuatan dari oknum tertentu yang ingin membuat kerusuhan di Batam.”Ini adalah perselisihan antara dua kelompok yang dilatar belakangi masalah sengketa lahan. Jadi kalau ada yang mengatakan ada perang suku, itu adalah oknum yang tidak menginginkan adanya kedamaian di Kota Batam ini.
Untuk itu Ahmad Dahlan mengimbau kepada semua warga untuk tidak mau terpancing dengan isu-isu yang berkembang di masyarakat baik melalui SMS ataupun media lainnya. Wali kota batam berharap semua elemen untuk sama-sama berjuang dan berusaha menciptakan kedamaian di Kota Batam. Untuk menenangkan masyarakat Batam perwakilan dari tokoh masyarakat juga memberikan pernyataan damai. Sabar Malau, tokoh masyarakat dari Suku Batak dengan tegas mengatakan suku Batak tidak ada perang dengan suku manapun termasuk Flores seperti yang beredar di masyarakat. karna dari suku batak sudah pernah membuat kesepakatan dan itu tidak mungkin kami langgar. Ini adalah ulah oknum-oknum dari kelompok masyarakat dan tidak atas nama suku. Sebaiknya semua berharap tetap ada kedamaian di Batam yang di cintai ini,” . Senada dengan Sabar Malau, ketua umum paguyuban warga NTT di Batam Rofinus Lorin juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan warga atau NTT tidak ada hubungannya dengan kerusuhan tersebut. Ia mengimbau kepada semua warga NTT untuk tidak terpancing dengan isu yang berkembang di masyarakat. Rofinus Lorin mengatakan kalau kerusuhan tersebut hanya melibatkan dua kelompok masyarakat yang bertujuan untuk kepentingan sendiri, dan tidak ada hubungannya dengan SARA, Sabar malau juga meminta kepada semua warga untuk memberikan kepercayaan kepada pihak kepolisian menyelesaikan masalah ini.







BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan

Dari pemaparan makalah di atas, yaitu tentang sangketa lahan perebutan lahan PT Hyundai Metal Indonesia (PT HMI) di Batu ampar  seluas 4.300 yang berada di Jln Kuda Laut No 06 Batu ampar Batam. Yang menyebapkan terjadinya konflik terbuka antara dua kubu masyarakat di daerah batu ampar dan jodoh batam, begitu banyak isu yang muncul melalui via sms yang beredar ke masyarakat. Isu tersebut mengatakan bahwa di batam terjadi kericuhan antara suku batak dan suku flores. Masyarakat yang menerima berita tersebut merasa takut akan kerusuhan ini. Setelah di pantau di lapangan, ternyata kerusuhan tersebut bukan mengatas namakan suku, melainkan kubu masyarakat yang membela atas nama perusahaan di tempat mereka bekerja. Basri yang di percayai sebagai keamanan PT Lord Way Accommodation Engineering (PT LWAE) , begitu juga Toni yang sebagai Manager Operasional dan Pemasaran dari  PT Hyundai Metal Indonesia (PT HMI). Jadi kerusuhan tersebut bukan kerusuhan yang mengatas namakan suku atau bukan perang antar suku.
Dari konflik tersebut,bukan hanya menimbulkan kerugian material tetapi juga mengakibatkan merenggut 1 nyawa dan menyebabkan 11 korbanlainya  luka-luka. Dari tindakan yang di picu dari kepentingan individu tersebut bisa membawa dampak yang tidak baik untuk kedamaian kota batam. Untungnya pemerintah kota batam dan jajaranya cepat tanggap dalam masalah ini, sehingga warga lainya yang mendengarkan isu tersebut bisa menyadari awal mula kerusuhan di sebapkan oleh apa, dan tidak terpancing dengan isu yang beredar.






3.2       Saran

Kami dari kelompok 2 Mahasiswa Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) Fakultas Fisipol Jurusan Ilmu Pemerintahan Angkatan 2010, menyarankan ke semua masyarakat kota batam yang kita cintai ini. Marilah kita ciptakan hidup yang penuh kedamaian bersama antara masyarakat yang berada di kota batam ini. Ini bertujuan untuk meninggalkan kekerasan-kekerasan yang terjadi selama ini, untuk menjauhi penyelesaian masalah dengan cara kekerasan. Karna dengan kekerasan yang kita lakukan akan membawa dampak yang buruk bagi kita dan bagi generasi kita kedepan.
           







































anak penyalai

penyalai sebutan yang lebih dikenal dari sebuah nama pulau mendol, yang terletak di ujung sungai kampar, atau lebih di kenal dengan nama kecamatan kuala kampar. penyalai, bila terdengar nama tersebut teringat aku di masa kecil yang sangat mendalam. di pulau penyalai lah saya di lahirkan dan di besarkan oleh kedua orang tuaku,,. jadi pa bila terdengar sebutan nama penyalai... terlintas langsung betapa sedihnya keadilan bangsaku ini, di penyalai aku merasakan sendiri yang begitu banyaknya kekeliruan pemerintah di dalam mensejahterakan rakyatnya... terutama dala keadilan yang merata, dalam bidang sosial, ekonomi ,dan budaya,,,.. penyalai selalu terabaikan dari pantauan pemerintah.... contoh kecilnya dari kekayaan alam pulau penyalai yang memiliki tanah yang begitu subur...tapi pengelolaan yang sebaiknya atau seharusnya di lakukan atau di berikan oleh pemerintah sangat sedikit. begitu juga dari air listrik,,, teriris rasanya hati ini bila harus banyak berbicara tbtang pulau penyalai, air yang sulit, listrik yang seadanya....
meskipun begitu masyarakat pulau penyalai sangat lah luar biasa dalam kebersamaanya.

gambar di bawah ini daerah tanjung sum, di jembatan parit satu tanjung sum dengan nama jembatan KL atau jembatan kampung lalang.