PEREBUTAN PT
HYUNDAI METAL INDONESIA DI BATU AMPAR BATAM
MATA KULIAH :
NEGOSIASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
DOSEN :
DIAH AYU PRATIWI, S.IP, MA
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2
NAMA KELOMPOK DAN NPM
1.
SUPRIYADI (10.16.0.071)
2.
ARIPANI (10.16.0.005)
3.
RATNA JUITA SIANTURI (10.16.0.003)
4.
SITI MUTI`AH (10.16.0.093)
5.
TENGKU ZULFITRI (10.16.0.001)
6.
DARTOTO (10.16.0.023)
7.
ZULKARNAIN (10.16.0.057)
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
TAHUN 2013
DARTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 1
1.1
Latar Belakang
…………………………………………………………….. ……... 1
1.2
Rumusan Masalah ………………
………………………………………..........… ……... 3
BAB 11 PEMBAHASAN ………………………………………… ……………………... 4
2.1 Awal
terjadinya konflik ……………………………………………………...…..... 4
2.1.1 Kronologi....………………………………………………………………. 7
2.2 Tanggapan Pemerintah Kota Batam ……………………………………………... 9
2.2.1 Bukan Perang Suku……………………………………………………….. 9
BAB 111
PENUTUP………………………………………………………………………. 11
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………... 11
3.2 Saran……………………………………………………………………………….. 12
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………………....... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Permasalahan
Konflik
di Indonesia sangat sering terjadi belakangan ini, bahkan konflik sudah menyebar
di bagian-bagian Negara Indonesia. Begitu juga di kota batam provinsi kepulauan
riau ini, ternya konflik menjadi bagian besar di dalam menyelesaikan masalah,
salah satunya bagian konflik sengketa lahan yang terjadi di kota batam ini,
meskipun kota batam kota yang dalam bentuk pulau yang tidak begitu besar,
ternyata lebih memicu pengusaha-pengusaha local maupun pengusaha asing yang ada
di batam untuk mendapatkan lahan yang di anggap setrategis untuk memulai atau
mengembangkan usahanya. Salah satu sengketa lahan yang menimbulkan konflik
antara kubu masyarakat yaitu sengketa lahan PT Hyundae Metal Indonesia.
Pihak-pihak
ini tidak menyadari bawa dari ulah mereka bisa menimbulkan konplik yang sulit
untuk di pertanggung jawabkan. Karna konflik yang terjadi bisa saja melebar
luas ke penjuru masyarakat yang menanggapinya. Seperti sengket lahan tersebut yang memakan korban, kejadian hanya melatar belakangi Perselisihan
antara dua perusahaan di Kepulauan Riau antara
PT Lord Way Accommodation Engineering ( LWAE) dengan PT Hyundae Metal Indonesia
(PT HMI) yang berujung konflik antara dua kubu massa dari kepercayaan
perusahaan. Akibatnya dari konflik tersebut, 1 tewas dan 11 lainnya terkapar
terkena sabetan parang dan pedang. Sementara ke 12 korban yang tewas dan
terluka langsung di bawa ke tiga rumah sakit terdekat, yakni Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK),
Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB) dan RS Elisabeth.
Di
RSBK ada empat korban yang dirawat yakni YD (50) mengalami luka di bagian
kepala, Fd mengalami luka sobek di leher sebelah kiri dan telinga kiri, Rs (31)
luka ringan dan Mr (32), tangan kanan putus. Sementara di RSHB ada 4 korban
yang dirawat. Mereka adalah Mr (26) mengalami luka di kepala, PM (28) mengalami
luka kaki di bagian kiri dan tangan kanan nyaris putus, dan R (29) luka di
bagian kepala serta S (27) mengalami luka di bagian kepala. Begitu jaga korban
yang di bawa ke RS Elisabeth ada 3 korban yakni JS (30) meninggal dunia. Korban
pun dibawa ke RSOB untuk dilakukan outopsi. Sementara dua lainnya HS (28)
mengalami luka robek di bagian kepala dan NP (37) mengalami luka sobek di
kepala. Semua korban yang tewas dan terluka akibat dari sabetan senjata tajam
masing-masing kelompok.
Konflik
ini terjadi di daerah jodoh kecamatan lubuk baja kota batam, tepatnya di
kawasan hotel ternama yaitu Hotel Planet Holiday. Bentrokan berlangsung
singkat, akibat dari bentrokan tersebut juga menyebabkan kaca pos securiti,
Kantor BNI dan banyak kaca hotel yang pecah karna menjadi sasaran konflik.
Mengetahui kebrutalan dua kubu massa, polisi yang sebelumnya sudah berjaga-jaga
di lokasi pun tak berdaya dan hanya melihat bentrok berdarah. Sebab, saat awal
terjadinya bentrok berdarah, personel polisi yang turun di TKP hanya sedikit
dan tak membawa persenjataan lengkap. Sehingga bentrok pun tak terhindarkan.
Selang beberapa menit setelah bentrok, bantuan personel polisi dari Brimob dan
Polda Kepri yang berjumlah ratusan terdiri dari beberapa pleton langsung
berdatangan dengan persenjataan laras panjang beserta tameng yang lengkap.
Massa yang bentrok pun berhasil dipukul mundur dan ditangkap. Namun, ada
beberapa dari massa kedua kubu yang lolos dari kejaran polisi .
Arus
lalulintas di depan Planet Hotel menuju Tanah Longsor untuk sementara di tutup.
Sementara situasi di lokasi masih dijaga ketat polisi dari Mapolresta Balerang
dan Mapolda Kepri, Satpol PP dan TNI. Garis polisi (police line) juga terlihat dibentangkan di depan pintu masuk Hotel
Planet. Tidak terlihat aktifitas di Hotel Planet, termasuk di diskotek yang
biasa sudah ramai saat tengah malam. Beberapa lampu hotel juga terlihat
dipadamkan.
1.2
Rumusan
masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan di atas,maka dapat di
rumuskan permasalahanya adalah :
1.
Apa penyebab awal terjadinya konflik antara dua kubu
masyarakat di kawasan jodoh batam ?
2. Bagaimana tanggapan
pemerintah kota batam mengenai konflik antara dua kubu masyarakat jodoh kota
batam ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Awal terjadinya konflik
Konflik merupakan sebuah proses
interaksi sosial manusia untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Oleh sebab
itu, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan-perbedaan sosial diantara individu
yang terlibat dalam suatu interaksi sosial. Dalam masyarakat Indonesia yang
multikultur rawan terhadap terjadinya suatu konflik sosial, karena secara garis
besar struktur sosial masyarakat Indonesia terbagi kedalam berbagai suku
bangsa, agama, maupun golongan yang beragam.
Begitu juga bentrokan berdarah yang
terjadi di jodoh kota batam ini.
Bentrokan berdarah ini awalnya dipicu dari perebutan lahan antara PT
Hyundai Metal Indonesia (PT HMI) di Batuampar yang di dukung oleh kubu Tony Fernando (sebagai Manager
Operasional dan Pemasarandari PT HMI)
dengan kubu PT Lord Way Accommodation Engineering (PT LWAE) yang didukung oleh
Basri. Pada tanggal 14 Juni 2012 lalu sengketa lahan seluas 4.300 meter persegi
antara PT LWAE dengan PT HMI diputuskan di Pengadilan Negeri (PN) Kota Batam.
Dalam keputusannya, Pengadilan Negri Batam memenangkan sebagian gugatan PT
LWAE. Namun pihak PT HMI langsung menyatakan banding atas putusan tersebut,
mengingat banyak fakta persidangan yang diabaikan oleh pengadilan negri batam.
Merasa memenangkan gugatan, kelompok PT LWAE
yang dikomandoi oleh Basri langsung mengamankan dan menjaga lahan yang
disengketakan tersebut setiap harinya setelah putusan Pengadilan Negri batam.
Namun, hal tersebut membuat kubu Toni yang mendukung PT HMI tak terima.
Alasannya belum ada putusan final tentang banding yang diajukan PT HMI atas
putusan Pengadinan Negri Batam itu. Siang hari, Senin (18/06/2012) sekitar
pukul 14.00 WIB, puluhan orang dari kelompok Basri menjaga lahan yang
disengketakan. Mendadak puluhan orang dari kubu Toni berniat membubarkan
kelompok Basri yang lagi menjaga lahan yang disengketakan. Bentrok pun terjadi
di lahan yang disengketan.
Karena
kalah jumlah massa, kubu Toni memilih mundur dan melarikan diri ke Jodoh tepat
di samping Hotel Planet Holiday menyusuri Jalan Bukit Senyum. Di kawasan Hotel
Planet Holiday, sebanyak 50 orang dari kubu Toni mendadak menyerang masuk ke dalam area hotel. Mereka dengan
membawa pentungan dan parang langsung mendekati dan masuk hotel dan terlebih
dahulu mengancam pihak sekuriti hotel. Saat mendekati hotel itulah, puluhan
massa dari pimpinan Toni langsung merusak sejumlah kaca depan dan pintu masuk
Hotel. Tak itu saja, massa pimpinan Toni juga masuk ke samping hotel dan
merusak kaca samping, kaca kantor perbankan yang berada di kawasan Hotel Planet
Holiday, serta mobil pengunjung hotel yang terparkir di depan maupun samping
hotel.
Sementara
puluhan massa pimpinan Basri yang menjaga lahan yang disengketakan di
Batuampar, mendengar massa Toni telah menyerang Hotel Planet Holiday. Kubu
basri langsung marah dan berbalik menuju Hotel Planet Holiday untuk menghentikan
perusakan yang dilakukan kubu Toni. Mereka pun balik menuju Hotel Planet
Holiday,kubu basri juga menyusuri jalan di Bukit Senyum. Kubu Basri kembali dan
berniat menghentikan aksi brutal massa Toni, karena Basri merupakan orang
kepercayaan pemilik Hotel Planet Holiday yang bernama Karto untuk mengamankan kondisi Hotel Planet
Holiday tersebut.
Sampai
di area Hotel Planet Holiday, massa pimpinan Basri yang melihat perusakan oleh
massa Toni langsung meluapkan emosinya. Sama-sama membawa parang, tombak, dan
busur panah massa pimpinan Basri langsung menyerbu massa pimpinan Toni. Perang
parang, lompatan busur panah yang melayang di udara serta terjangan tombak pun
tak terhindarkan di antara kedua kubu. “Tolong, ampun, jangan bunuh, saya hanya
ikut-ikutan saja, teriak salah seorang yang terkena tebasan parang.
Mengetahui
kebrutalan antara dua kubu massa, polisi yang sebelumnya sudah berjaga-jaga di
lokasi pun tak berdaya dan hanya melihat bentrok berdarah. Sebab, saat awal
terjadinya bentrok berdarah, personel polisi yang turun di tkp hanya sedikit
dan tak membawa persenjataan lengkap. Sehingga bentrok pun tak terhindarkan. Selang
beberapa menit setelah bentrok, bantuan personel polisi dari Brimob dan Polda
Kepri yang berjumlah ratusan terdiri dari beberapa pleton langsung berdatangan
dengan persenjataan laras panjang beserta tameng yang lengkap. Massa yang
bentrok pun berhasil dipukul mundur dan ditangkap. Namun, ada beberapa dari
massa kedua kubu yang lolos dari kejaran polisi. Yang melakukan penyerangan
pertama kali adalah dari pihak Toni. Dan Pihak Basri yang bertugas melakukan
pengamanan menyerang balik ke kubu massa Toni.
Sejauh ini pihak kepolisian sudah menahan 28 orang semuanya dari pihak Basri. Mereka dengan suka rela menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Mereka juga siap untuk diperiksa pihak kepolisian. Sementara dari pihak Toni hingga saat ini belum ada yang ditahan. Dari pihak Toni belum ada yang ditahan, Hanya dari pihak Basri yang menyerahkan diri dengan suka rela ke pihak kepolisian.
Sejauh ini pihak kepolisian sudah menahan 28 orang semuanya dari pihak Basri. Mereka dengan suka rela menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Mereka juga siap untuk diperiksa pihak kepolisian. Sementara dari pihak Toni hingga saat ini belum ada yang ditahan. Dari pihak Toni belum ada yang ditahan, Hanya dari pihak Basri yang menyerahkan diri dengan suka rela ke pihak kepolisian.
Begitulah
awal mulanya terjadinya konflik antara dua kubu massa.karna masing-masing kubu
mempunyai orang yang di anggap sebagai orang kepercayaan dari perusahaan di
tempat mereka berkerja. Dapat di lihat dari pemaparan di atas konflik terjadi
karna adanya tujuan individu yang bisa mempengaruhi pengikutnya untuk
kepentingan seseorang.
2.1.1 Kronologi
1)
Puluhan
orang dari kelompok Basri bersenjata parang, pedang, dan lainnya menjaga lahan
yang disengketakan. Mendadak puluhan orang dari kubu Toni yang bersenjata
parang, pedang, dan lainnya berniat membubarkan kelompok Basri. Bentrok pun
terjadi di lahan yang disengketan.
2)
Kalah
jumlah, kubu Toni memilih mundur dan melarikan diri ke Jodoh tepat disamping
Hotel Planet Holiday menyusuri Jalan Bukit Senyum.
3)
Sebanyak
50 orang dari kubu Toni mendadak merangsek masuk ke dalam area Hotel Planet
Holiday dan melakukan perusakan.
4)
Mendengar
massa Toni telah menyerang Hotel Planet Holiday, kubu Basri yang berada di
lokasi sengketa di Batuampar langsung menuju hotel.
5)
Bentrok
terjadi di area Hotel Planet Holiday.
6)
Ratusan
petugas Brimob dan Polda Kepri membubarkan massa.Darah Tercecer di Tanah Batam
7)
Korban Tewas, Johan Sihombing meninggal di Rumah Sakit Santa Elsabeth
8)
Korban Luka
a)
Dirawat
di Rumah Sakit Santa Elsabeth
1.
Nelson
Pangaribuan
2.
Herman
Simatupang
b)
Dirawat
di Rumah Sakit Budi Kemulian
1.
Ruslan,
mengalami luka di bagian tangan
2.
Maruli
Nainggolan, mengalami luka serius di bagian tangan dan bahkan dua jari
tangan kanan hilang karena bacokan
3.
F
Said Abdula Fadhil, luka bacokan di tangan kanan, leher, dan telinga.
4.
Johanes
Eduardo Dinamik, luka bacokan di telinga dan kedua pergelangan tangan serta
telinga kanan nyaris putus.
c)
Dirawat
di rumah sakit Harapan Bunda
1.
Marubu
Banjar Mahor, luka bacokan di kepala
2.
Pandi
Munthe, luka bacokan di kepala dan tangan sebelah kiri patah
3.
Roby
Chandra, luka robek di kepala
4.
Sumurung
Mulia Pandapotan Simanjuntak, luka bocor di kepala.
d)
Tempat
perawatan yang belum di ketahui
1.
Seorang
anggota Brimob, luka di bagian perut dan tangan.
Dari kronologi di atas yang memaparkan urutan kejadian bisa
menjadi gambaran pristiwa sengketa lahan di kawasan batu ampar dan jodoh batam.
Urutan kronologi pristiwa di atas adalah hasil dari kenyataan di lapangan yang
di unggah di internet dan di beritakan oleh media haluan kepri.
2.2
Tanggapan Pemerintah Kota Batam
Pemerintah
kota batam dan kepulauan riau dengan cepat menanggapi kejadian ini, karna
dianggap bisa memicu hal-hal yang tidak di inginkan. Batam merupakan daerah
metropolitan, kejadian seperti ini menjadi kekuwatiran yang besar untuk
pemerintah batam, karna berdampak pada kedamaian kota batam yang selama ini
telah di pelihara untuk kedamaian warga batam semuanya.
Dugaan
sementara kejadian tersebut dipicu perebutan lahan PT Hyundai Metal Indonesia
(PT HMI) di Batu ampar seluas 4.300 yang
berada di Jln Kuda Laut No 06 Batu ampar. Terkait dengan itu Walikota Batam,
Ahmad Dahlan menegaskan bentrokan bukan antar suku, tapi antar kelompok. Sengketa
lahan, Batam ini telah memasuki putusan Pengadilan Negeri (PN) Batam. Dalam
putusan itu, PN memenangkan sebagian gugatan PT LWAE pada sidang yang digelar
pada 14 Juni 2012 lalu.
2.2.1 Bukan Perang Suku
Bila hanya mendengar dari info dari pihak yang tidak
bertanggung jawab, akan menjadi dampak yang buruk untuk kedamaian batam. Karna Info
yang sempat beredar di masyarakat mengatakan kerusuhan di jodoh tersebut
tentang perang suku antara suku batak dan flores. Isu ini lagsung dibantah langsung oleh pejabat Kepri dan tokoh
Masyarakat NTT dan tokoh masyarakat dari Sumatera Utara.
Begitu juga tanggapan Kapolda Kepri dengan tegas mengatakan
kalau kerusuhan tersebut ulah dari dua kelompok masyarakat,dan kalau ini tidak
ada hubungannya dengan SARA. Hal
yang sama juga diungkapkan oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan. Wali kota batam mengatakan
isu yang menyebut adanya perang suku
antara Batak dengan Flores adalah perbuatan dari oknum tertentu yang ingin
membuat kerusuhan di Batam.”Ini adalah perselisihan antara dua kelompok yang dilatar
belakangi masalah sengketa lahan. Jadi kalau ada yang mengatakan ada perang
suku, itu adalah oknum yang tidak menginginkan adanya kedamaian di Kota Batam
ini.
Untuk
itu Ahmad Dahlan mengimbau kepada semua warga untuk tidak mau terpancing dengan
isu-isu yang berkembang di masyarakat baik melalui SMS ataupun media lainnya.
Wali kota batam berharap semua elemen untuk sama-sama berjuang dan berusaha
menciptakan kedamaian di Kota Batam. Untuk menenangkan masyarakat Batam
perwakilan dari tokoh masyarakat juga memberikan pernyataan damai. Sabar Malau,
tokoh masyarakat dari Suku Batak dengan tegas mengatakan suku Batak tidak ada
perang dengan suku manapun termasuk Flores seperti yang beredar di masyarakat.
karna dari suku batak sudah pernah membuat kesepakatan dan itu tidak mungkin
kami langgar. Ini adalah ulah oknum-oknum dari kelompok masyarakat dan tidak
atas nama suku. Sebaiknya semua berharap tetap ada kedamaian di Batam yang di
cintai ini,” . Senada dengan Sabar Malau, ketua umum paguyuban warga NTT di
Batam Rofinus Lorin juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan warga atau NTT
tidak ada hubungannya dengan kerusuhan tersebut. Ia mengimbau kepada semua
warga NTT untuk tidak terpancing dengan isu yang berkembang di masyarakat. Rofinus
Lorin mengatakan kalau kerusuhan tersebut hanya melibatkan dua kelompok
masyarakat yang bertujuan untuk kepentingan sendiri, dan tidak ada hubungannya
dengan SARA, Sabar malau juga meminta kepada semua warga untuk memberikan
kepercayaan kepada pihak kepolisian menyelesaikan masalah ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, yaitu tentang sangketa lahan perebutan lahan PT Hyundai Metal
Indonesia (PT HMI) di Batu ampar seluas
4.300 yang berada di Jln Kuda Laut No 06 Batu ampar Batam. Yang menyebapkan
terjadinya konflik terbuka antara dua kubu masyarakat di daerah batu ampar dan
jodoh batam, begitu banyak isu yang muncul melalui via sms yang beredar ke
masyarakat. Isu tersebut mengatakan bahwa di batam terjadi kericuhan antara
suku batak dan suku flores. Masyarakat yang menerima berita tersebut merasa
takut akan kerusuhan ini. Setelah di pantau di lapangan, ternyata kerusuhan
tersebut bukan mengatas namakan suku, melainkan kubu masyarakat yang membela
atas nama perusahaan di tempat mereka bekerja. Basri yang di percayai sebagai
keamanan PT Lord Way Accommodation Engineering (PT LWAE) , begitu juga Toni
yang sebagai Manager Operasional dan Pemasaran dari PT Hyundai Metal Indonesia (PT HMI). Jadi
kerusuhan tersebut bukan kerusuhan yang mengatas namakan suku atau bukan perang
antar suku.
Dari konflik tersebut,bukan hanya
menimbulkan kerugian material tetapi juga mengakibatkan merenggut 1 nyawa dan
menyebabkan 11 korbanlainya luka-luka.
Dari tindakan yang di picu dari kepentingan individu tersebut bisa membawa
dampak yang tidak baik untuk kedamaian kota batam. Untungnya pemerintah kota
batam dan jajaranya cepat tanggap dalam masalah ini, sehingga warga lainya yang
mendengarkan isu tersebut bisa menyadari awal mula kerusuhan di sebapkan oleh
apa, dan tidak terpancing dengan isu yang beredar.
3.2 Saran
Kami dari
kelompok 2 Mahasiswa Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) Fakultas Fisipol
Jurusan Ilmu Pemerintahan Angkatan 2010, menyarankan ke semua masyarakat kota
batam yang kita cintai ini. Marilah kita ciptakan hidup yang penuh kedamaian
bersama antara masyarakat yang berada di kota batam ini. Ini bertujuan untuk
meninggalkan kekerasan-kekerasan yang terjadi selama ini, untuk menjauhi
penyelesaian masalah dengan cara kekerasan. Karna dengan kekerasan yang kita
lakukan akan membawa dampak yang buruk bagi kita dan bagi generasi kita
kedepan.